Belajar Dari Kisah Nabi Yusuf 'Alaihis Salam


MuslimGen – Menyelami kehidupan para Nabi, tentunya kita dapat menemukan banyak pelajaran berharga. Di antara pelajaran yang bisa diambil adalah dari kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Kisah yusuf adalah termasuk kisah terbaik yang bahkan Allah ta’ala mengabadikannya dalam Al-Qur’an.

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَٰذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui [Q. S. Yusuf : 3]

Dan berikut diantara alasan mengapa kisah Nabi Yusuf disebut sebagai kisah terbaik seperti diulas islamedia:

  1.     Disebut terbaik selain karena kisahnya yang paling lengkap dalam satu surat juga memiliki unsur drama yang tinggi
  2.     Memiliki pesan yang kuat akan kemampuan seorang hamba dalam melewati ujian

Seseorang dikatakan tangguh, apabila mampu menghadapi ujian dalam 3 hal (Merujuk kisah Yusuf AS). Pertama, ujian dalam situasi sulit, yaitu ketika hampir dibunuh oleh saudara kandungnya, karena merasa iri. Saudaranya cemburu karena Yusuf AS paling disayangi oleh ayahnya. Kedua, ujian syahwat, yaitu ketika digoda oleh Zulaikah. Ketiga, ujian kemarahan, saat bertemu kembali dengan saudaranya, yang dulu pernah ingin membunuhnya, namun beliau tidak membalas dan mencacinya. Hal ini menunjukkan kematangan emosional.

Yusuf Pemuda Tangguh

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih [Q. S. Yusuf : 24]

# Yang dialami oleh Yusuf ‘alaihissalam adalah ujian yang paling berat. Bukan hanya ujian berupa beratnya penderitaan. Namun juga tentang perjuangan menjaga kesucian dari melawan syahwat yang menggoda.

# Yusuf ‘alaihissalam asalnya dari Palestina, kemudian dibuang oleh saudaranya, yang kemudian terbawa ke Mesir.

# Di negeri orang, ketika orang ingin berbuat maksiat, itu bebas, lebih mudah, karena merasa tidak ada yang mengenalnya. Sedangkan ketika di negeri sendiri pasti berpikir, karena malu terhadap orang yang mengenalnya.

# Seseorang dikatakan tangguh saat menghadapi ujian justru bukan saat di rumah ataupun di pesantren. Namun ketika dilingkungan yang heterogen, kita bisa menghadapi atau tidak.

Nabi Yusuf AS, menghadapi ujian syahwat yang berat, karena ia digoda:

  1.     Di negeri orang, jauh dengan keluarga, orang di sekitar tidak ada yang mengenalnya.
  2.     Oleh wanita yang sangat cantik, Istri pembesar yang punya otoritas. Jika tidak dituruti maka akan dibunuh atau dipenjarakan.

Ciri pemuda tangguh : Tidak mudah memakai fikih darurat ketika terdesak dalam suatu masalah/ujian.

  1.     Dalam keadaan terdesak dan terpaksa
  2.     Digoda di ruangan yang sepi dan dikunci.
  3.     Yusuf AS pun memiliki gejolak nafsu, ia menyukai wanita tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Yusuf AS normal.
Kelima hal tersebut tentu saja tidak mudah untuk dilalui oleh seseorang. Banyak kita mendengar dan menyaksikan anak muda terjerumus dalam perilaku seksual yang diharamkan. Pacaran dijadikan sarana untuk menyalurkan syahwat kepada lawan jenisnya. Tidak hanya dilakukan dalam ruangan yang sepi, terkadang mereka pun tanpa malu melakukannya di tengah keramaian.

Yusuf AS, adalah manusia pilihan. Ia memiliki wajah yang tampan diatas rata-rata dan mempesona banyak wanita. Namun ia tidak menjadikannya sebagai sarana untuk memperdaya wanita demi kepuasan syahwatnya. Ia begitu sungguh-sungguh dalam menjaga kehormatan dirinya.

Bagaimana cara Yusuf AS membebaskan dari ujian ini?

Mendapat petunjuk Allah SWT,

1# Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Abusy Syekh meriwayatkan dari Qotadah dalam ayat yang berbunyi {لَوْلا أَنْ رَأى بُرْهَانَ رَبِّهِ } ia berkata : Yusuf melihat tanda kekuasaan Rabb-nya, yang dengan izin-Nya, Allah SWT jauhkan ia dari maksiat; telah disampaikan kepada kami bahwa muncul wajah Ya’qub yang sedang menggigit kedua jarinya seraya berkata: Yusuf! Apakah kau hendak mengerjakan amalnya orang-orang yang bodoh, padahal dirimu telah tercatat sebagai salah satu Nabi! Maka itulah petunjuk yang dimaksud dan Allah SWT mencabut setiap syahwat yang ada di setiap persendiannya

2# Muhammad bin Sirin berkata: Ya’qub alaihis salam terlihat sedang menggigit kedua jarinya sambil berkata: Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Khalilur Rahman (Kekasih Allah yang Maha Rahman), namamu tercatat di antara para Nabi, sementara kamu sekarang melakukan perbuatan orang-orang bodoh.

Keterangan diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa sosok Ya’qub sebagai seorang ayah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan anaknya. Bahkan dalam situasi darurat ia masih menjadi pengingat bagi anaknya untuk menjaga kesucian dan kehormatannya. Nasehat yang diberikan begitu membekas dalam ingatan sehingga terpancar dengan jelas di depan Yusuf AS sosok wajah ayahnya. Padahal sang ayah terpisah jauh darinya. Yusuf berada di Mesir sedangkan ayahnya berada di negeri Syam.

Peran AYAH dalam membentuk anak tangguh :

1- Kedekatan hubungan di masa kecil-ikatan batin yg kuat AYAH dan anak

2- Ditandai dengan cerita akan mimpi yg sifatnya privat

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku [Q. S. Yusuf : 4]

Yusuf memanggil ayahnya : yaa Abati,

Kenapa memakai kata Abati ?

Dalam bahasa arab Abi adalah panggilan untuk ayah dalam jarak dekat, sedangkan Abati untuk jarak jauh, yg menandakan sangat rindunya.

Lalu dalam kisah Yusuf tersebut terjadi dalam jarak dekat, namun kenapa memakai kata Abati?

Hal ini menunjukkan bahwa sangat rindunya Yusuf AS dengan ayahnya, walaupun dalam jarak dekat. Masya Allah, sosok AYAH yg dirindukan walaupun jaraknya dekat, hal ini menunjukkan begitu dekatnya seorang Ya’qub AS dengan anaknya.

3- Ada cerita mimpi. Sejatinya ketika anak cerita mimpi, berarti tidak ada privasi antara AYAH dan anak.

AYAH berperan penting sebagai penyelamat.

Nasehat seorang AYAH akan membekas hingga anak beranjak remaja. AYAH akan dijadikan rujukan pertanyaan. Ayah yang tidak dekat dengan anaknya maka siap-siap mendapatkan menantu yg menyesakkan hati. (muslimahzone/hadziq/muslimgen/)

No comments:

Powered by Blogger.