Pentingnya Stay Cool dalam Berdakwah - oleh Ustadz Burhan Sodiq

Dakwah adalah risalah nabi. Kita diminta untuk menjadi penerusnya. Menyampaikan yang haq dan mencegah yang bathil. Dalam proses menyampaikannya itu, pasti ada hal yang tidak kita suka. 
holidayme.com


Dakwah adalah risalah nabi. Kita diminta untuk menjadi penerusnya. Menyampaikan yang haq dan mencegah yang bathil. Dalam proses menyampaikannya itu, pasti ada hal yang tidak kita suka.

Misalnya cemoohan dari kawan, label-label yang menyesakkan dada, dan batu sandungan yang terjal. Belum lagi secara internal juga tidak sedikit masalah yang muncul. Ketidak-kompakan team, penjegalan kawan sendiri, hasad pelaku dakwah lain, plus ketidaktahuan umat yang cukup parah.

Semuanya bagusnya disikapi dengan stay cool. Tidak perlu ngotot dan mengeluarkan senjata parang. Semua bisa dibicarakan. Semua bisa diselesaikan. Karena seorang dai harusnya menjadi deal maker yang bagus. Bisa mencari peluang dakwah, meski di masyarakat majemuk yang sangat komplek.

Kenapa kita harus stay cool? Karena kita akan masuk ke dalam umat terbaik kalau kita berdakwah. Dengan dakwah akan menjadikan kita sosok yang dipilih dan terpilih menjalankan amanah ini.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).

Selain itu, pendakwah itu tidak boleh kaku dan sangar. Jadilah pendakwah yang lisannya adem dan menyampaikan kebenaran dengan trik yang tepat. Bukan soal yang penting sampai, tetapi soal apakah tepat cara menyampaikannya atau tidak.

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33).

Putar strategi terbaik yang bisa dilakukan. Karena seninya memang di situ. Bagimana memilih metode paling tepat untuk masyarakat. Bukan hanya sekedar menyampaikan saja, tetapi bagaiamana pesan itu benar benar sampai kepada mereka.

Jadi kalau dapat sikap yang tidak asyik dan tidak enak, woles saja. Kita hanya butuh belajar lebih banyak lagi dalam dakwah. Tidak gampang memang, tapi juga tidak mustahil mengubah orang tuk jadi lebih baik.

Jadi tetaplah memutar otak secara lebih serius tuk kerja dakwah ini. Buntu satu, coba lain jalan lagi. Buntu lagi, coba lagi dengan sabar dan tekun. Jangan menyerah dan jangan kaku. Dakwah dinikmati saja dengan sabar dan takwa.

No comments:

Powered by Blogger.