Orang Cerdas Tidak Terlahir Cerdas: Untuk Membuka Kunci Kecerdasan Mereka Melakukan 5 hal Berikut

Jika ada poin utama yang harus kita ketahui mengenai kecerdasan pada manusia, hal itu adalah sebuah fakta bahwa orang yang terlahir "sangat cerdas" sangat sangat sedikit, bahkan bisa dibilang langka.

Foto: Freepik edited

Dan orang-orang yang "sangat cerdas" lebih cocok disebut sebagai "Pekerja keras yang sangat ulet"

Lalu bagimana cara kita supaya bisa masuk ke kategori orang "sangat cerdas" tadi? Seorang penulis bernama Nicolas Cage merumuskan 5 hal yang perlu dilakukan untuk menjadi orang yang kecerdasannya di atas rata-rata.

1) Orang Cerdas itu suka membaca

Pernahkah kita berfikir sejauh mana mutu obrolan kita? bahwa jika tipe obrolan kita tidak bermutu atau terkesan hanya di ruang itu-itu saja, penyebabnya hanya satu, yaitu karena pengetahuan kita yang minim dan yang disimpan oleh otak kita hanya yang bisa kita ucapkan.

Yang bisa kita share ke orang lain tentu apa yang kita kuasai. Apa yang kita ketahui biasanya berasal dari pengalaman, kebanyakan juga berasal dari sumber pengetahuan, dan membaca buku adalah hal penting yang bisa kita lakukan untuk memperluas wawasan kita.

Orang yang sangat cerdas itu banyak membaca. Tetapi yang mereka baca juga bacaan yang berkualitas. Orang-orang yang sangat cerdas tidak mau menghabiskan waktu untuk 'kepo' mengecek siapa teman SMP dulu yang sampai sekarang belum menikah. Orang-orang yang sangat cerdas bukan orang yang suka membaca majalah-majalah usang yang hampir ada di setiap ruang tunggu. Orang-orang yang sangat cerdas tidak banyak nonton TV, tidak menghabiskan sepanjang hari untuk scroll feed sosmed, dan tidak mau repot-repot dengan materi atau hal-hal yang sama dan selalu sampaikan berulang-ulang yang dikonsumsi dunia setiap hari.

Orang yang sangat cerdas membaca bacaan yang membahas segala hal yang ingin mereka ketahui dari orang yang lebih cerdas daripada mereka.

Itulah sebabnya kadang kita akan sangat kagum dengan pembicaraan mereka, sambil berkata dalam hati, “Masyaallah! Orang ini cerdas sekali!"

2) Orang-Orang Cerdas Suka bergaul dengan Orang-Orang yang Lebih Cerdas


Coba pikirkan lima orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersama kita. Apakah bisa dipastikan 3 orang dari mereka lebih cerdas dari kita?

Tidak bisa?

Pertahankan 2 orang yang kita anggap cerdas dan coba cari lagi 3 teman yang lebih cerdas.

Bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan mereka lagi, tetapi jika kita ingin menjadi orang yang sangat cerdas maka kita harus menginvestasikan waktu dengan bijak, seperti menghabiskan waktu dengan orang-orang yang akan mendorong kita untuk menjadi lebih baik.

Memang benar sabda Rasulullah, kalau mau menilai seseorang lihat dengan siapa dia bergaul,

Sedikit pengalaman, ada seorang penulis bernama Cage yang berumur 27 tahun. Dia telah melakukan banyak hal keren di usianya itu. Akibatnya banyak orang berpikir dia sangat cerdas, ada juga yang memuji bahwa dia berhasil di usia muda. Dalam sebuah kesempatan dia bercerita bahwa sebenarnya dia tidak terlalu pintar, rahasianya adalah banyak gaul dan berbaur dengan orang yang lebih cerdas dari kita. Buat circle pertemanan berkualitas dengan orang-orang tersebut.

Itulah intinya.

Dengan menghabiskan waktu bersama orang yang kecerdasannya jauh di atas "rata-rata", tingkat kecerdasan dasar kita akan meningkat.

Biasanya orang-orang ini akan banyak memberi advice dan menunjukkan banyak hal mengenai penyebab mereka bisa secerdas itu dan apa yang masih perlu dipelajari agar bisa menjadi sepintar mereka.

Jika kita ingin menjadi orang yang sangat cerdas, habiskan waktu dengan orang-orang yang sangat cerdas.

3) Membuat Banyak Kesalahan


Orang cerdas menyampaikan pengetahuan. Tetapi berbeda dengan orang-orang yang sangat cerdas. Mereka cari pengetahuan baru, lalu diuji, dan setelah itu mereka mentransmisikan pengetahuan tadi menjadi pengetahuan yang powerfull.

Apakah kita tahu waktu kita ngobrol dengan seseorang, apakah info yang mereka sampaikan itu adalah pengulangan dari apa yang mereka dengar dari seseorang ataukah dari pengalaman mereka sendiri. Dan siapa yang lebih kita percayai?

Tentu kita akan lebih percaya pada orang yang mengalami langung dan telah belajar sesuatu yang baru yang kemudian berusaha untuk terus mendalami pengetahuan tersebut. Setiap saat.

Jika kita membaca tentang buku atau bacaan tentang strategi atau hal lain yang menantang rasa ingin tahu kita, ceburkan diri dan mainkan aksi kita disitu. Jika kita tidak tahu cara kerja sesuatu, kita harus mencobanya sendiri.

Dan apa yang biasanya terjadi? Kita akan membuat banyak kesalahan. Dan kita akan belajar ber ton ton ilmu baru dalam prosesnya.

Intinya, orang yang sangat cerdas itu banyak mencoba, banyak riset, dan tentu selama itu mereka akan banyak sekali melakukan kesalahan serta terbiasa jatuh bangun. Kalau kita mau menjadi orang yang sangat cerdas, kita harus siap menempa diri dengan hal-hal baru dan terus berusaha mempelajari banyak ilmu lebih dalam lagi.

4) Paham Sedikit Tentang Segala Hal; Serba Tahu


Menjadi "sangat cerdas" bisa jadi hanya sebuah persepsi belaka.

Misalnya, ada orang yang punya wawasan luas tentang dunia olahraga, tetapi tidak tahu apa-apa tentang geografi atau sejarah. Ketika ada yang bertanya kepadanya siapa nama isteri presiden Indonesia yang kedua, dia tidak bisa menjawab.

Pada saat itu, dia akan terlihat sangat tidak cerdas.

Orang-orang yang dikatakan "sangat cerdas" adalah mereka yang memiliki sedikit pengetahuan tentang segala hal. Ke mana pun arah obrolan, mereka pasti bisa menambahkan value lebih ke pembahasan dalam obrolan tersebut atau paling tidak berbagi fakta yang menarik tentang ini itu.

Belum lagi, semakin banyak pengetahuan kita tentang beragam masalah, semakin banyak pula yang dapat kita terapkan pada "satu masalah."

Apa pun basis pengetahuan utama kita, tetap tambahkan juga dengan hal-hal random lainnya.

Kita ambil contoh, jika dua orang Ustadz yang sama-sama dikenal cerdas dan punya kapabilitas ilmu yang tinggi berdiri berdampingan satu sama lain, tetapi salah satu dari mereka paham ilmu pertanian, jago masak, hebat IT dan tahu siapa yang memenangkan pemenang juara olimpiade Quran di mesir tahun lalu, ustadz itu tidak dipandang sebagai "sangat cerdas," dia akan langsung disebut " jenius. "

Masyarakat kita menghargai nilai-nilai yang menyeluruh.

5) Bekerja. Keras.


Kebanyakan dari kita selalu saja bersikeras bahwa beberapa orang terlahir cerdas dan sebagian lainnya tidak. Tetapi kenyataannya adalah, 99% dari orang-orang "sangat pintar" di dunia tidak terlahir sangat cerdas. Mereka hanya memiliki dorongan dan komitmen untuk belajar, belajar dan belajar.

Jika kita benar-benar ingin benar-benar menjadi sangat cerdas, insyallah kita pasti bisa. Tetapi kita harus siap untuk menghabiskan banyak waktu untuk menyendiri untuk berkarya, belajar, banyak dan baca buku.

Kita harus berkomitmen untuk menghabiskan waktu dengan bijaksana, terutama menghabiskannya dengan orang-orang yang berharga.

Kita harus siap mengambil risiko, menjalani kehidupan di luar zona nyaman dan terus-menerus menguji ide-ide baru.

Kita harus selalu menjaga mentalitas bahwa kita “tahu apa yang tidak kita ketahui,” dan kemudian menghabiskan waktu memepelajari apa yang tidak kita belum tahu atau memperkuat apa yang sudah kita ketahui.

Kita harus bekerja sangat keras, setiap hari, karena menjadi sangat cerdas itu tidak mudah.
Tapi insyallah akan tercapai.

(NicolasCage/Medium/Muslimgen)

No comments:

Powered by Blogger.