Ini dia 8 Step-by-step Mendesain Logo Brand Profesional Supaya Lebih Memukau


Tidak bisa dipungkiri, peran logo bagi sebuah brand sangat lah penting. Sebagai jantung dari bangunan branding kita, logo memang harus mewakili inti dari filosofi brand yang kita punya. Misalnya, bagi situs web yang telah dibuat untuk bisnis, logo adalah elemen utama untuk membuat kesan pertama. Maka kita sangat perlu logo yang eye-catching untuk menunjang progres publikasi brand dari bisnis yang kita geluti.

Kalau kita adalah tipe orang yang punya skill kurang dalam dunia visual dan masih noob sekali dalam dunia desain, jangan panik. Ada berita baik: tidak perlu menjadi desainer atau mengorek semua isi tabungan di ATM untuk sebuah logo yang menarik, berkesan, dan unik. Untuk menyimak cara mendesain logo bisnis tanpa harus bisa desain grafis, anda bisa baca ulasannya di Tools desainer logo terbaik tahun 2020: 5 Logo maker instan terkece untuk bisnis Anda - Chapter #1

Di bawah ini adalah beberapa poin yang perlu diketahui oleh para desainer atau mereka yang baru mengeluti dunia desain grafis, atau bahkan bagi anda yang hanya bisa merancang logo melalui logo maker, tentang cara mendesain logo yang benar-benar mewakili brand yang anda punya. Bahasan ini mencakup pentingnya memilih warna, font yang tepat, dan beberapa hal-hal teknis memudahkan lainnya. Siap? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa anda coba.

01. Pilih software desain atau logo maker yang paling mudah


Sebagai owner bisnis kecil-kecilan, tentu waktu kita sangat bernilai dan agak sempit karena harus mengurusi banyak hal. Ketika mencari software untuk membuat logo, kita tentu menginginkan software yang intuitif yang gampang dioperasikan serta mempunyai hasil yang lumayan.

Untuk desainer professional, mengoperasikan aplikasi desain itu bergantung pada kenyamanan. Ada yang nyaman menggunakan Adobe Illustrator, ada yang menggunakan CorelDRAW, atau software desain lain seperti Affinity Desainer, atau bahkan yang bisa dinikmati grartis seperti Inkscape, Lunacy, XARA, Gravit Designer dll. pastikan ada menguasai benar software yang kita gunakan. Bagaimana jika software yang kita gunakan masih bajakan sedangkan kita belum mau untuk mencoba yang gratis? Kapan-kapan kita akan bahsa hal ini insyaallah.

jeroenvaneerden


Tapi bagaimana jika saya tidak bisa mengoperasikan satu pun dari software tadi? 

Jangan khawatir, sekarang membuat logo sendiri jauh lebih mudah daripada yang kita pikirkan. Logo Maker adalah jawabannya. Sebuah toolsinstan yang tidak membutuhkan effort lebih dengan hasil yang memuaskan (tetatpi tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan karya designer profesinal).

Untuk membuat logo di logo maker, tidak dibutuhkan keahlian desain. Tinggal mengisi beberapa pertanyaan yang diajukan: nama brand, jenis industri atau bisnis dan tambahkan tagline. Setelah itu algoritma tool ini akan bekerja dan anda tinggal melihat hasilnya. Setelah jadi anda tetap bisa mengedit ikon, jenis font, warna dsb. Dari sekian logo maker yang ada, beberapa di antaranya membolehkan anda menggunakan hasil buatannya untuk keperluan komersil. Keren kan?

02. Pahami benar apa saja yang membuat sebuah logo dikatakan bagus


Setelah memilih platform atau software untuk desain yang kita anggap menarik, kita perlu mengetahui beberapa poin yang membuat sebuah logo masuk ke kategori bagus. Karena standar bagus atau tidak itu relatif dan kembali ke masing-masing desainer, kita tetap bebas menentukan style yang kita mau. Namun menurut para desainer profesional ada beberapa prinsip utama yang harus dipertimbangkan sebelum merancang bayangan logo yang akan kita buat. Logo itu mesti:

a. Simple: Kalau kata orang barat "less is more", kurang itu lebih. Selain untuk meningkatkan fungsionalitasnya (lihat poin berikutnya di bawah), semakin sedikit kerumitannya, semakin mudah logo tersebut untuk diingat.

b. Serbaguna: Kita pasti menginginkan logo yang terlihat cocok dan bagus di mana pun di segala penerapannya. Kita analogikan seperti bayi kesayangan kita, fotonya akan terlihat bagus kalau dicetak di frame atau screen besar, tetapi tidak mungkin detail terlihat jika dicetak di selembar kertas kecil. Maka pastikan logo kita simpel dan sederhana, sehingga tetap terlihat walaupun logonya diperkeci, seperti favicon website contohnya.

c. Timeless: atau akan dipakai seterusnya. Secara alami, seiring berjalannya waktu mungkin kita perlu memperbaiki beberapa hal dari logo yang kita punya, tetapi tujuan kita adalah mendesain logo seakan-akan itu adalah yang terakhir. Tanya hati kecil kita sebelum mem-fix-kan logo tersebut: "Apakah ini akan tetap terlihat bagus dalam 10 tahun?"

d. Kesesuaian: Logo tidak harus selalu menunjukkan dengan gamblang apa yang menjual dari bisnis kita. Tetapi mau bagaimanapun, logo itu harus menarik bagi audiens yang menjadi target bisnis. Kalau kita mau memahami semua audiens kita secara detail memang butuh riset, tetapi informasi berharga yang dikandung logo tersebut memastikan logo kita akan “berbicara” kepada orang yang tepat.

jeroenvaneerden

03. Setia lah pada desain brand


Perlu diingat bahwa pada intinya logo yang baik harus secara akurat mewakili brand kita. Anggap saja sebagai karya tangan visual, sebuah hasil seni paling penting yang akan mencerminkan dan mewujudkan bisnis kita. Dalam beberapa kasus, ketika logo tadi sudah cocok dengan brand, pelanggan biasanya lebih cepat mengenali logo brand nya dari pada nama bisnis kita sendiri.

Ada dua aspek (penting): pertama, Tidak usah terburu-buru untuk membuat konsepnya. Luangkan waktu sesuai yang dibutuhkan untuk memahami apa pesan, identitas dan bahasa visual brand kita (warna, font, suasana, dll.) Hal ini perlu supaya hasil logo buatan kita benar-benar orisinil dan tidak ada kesan mirip logo lain, karena kemiripan sekecil apa pun dengan perusahaan lain bisa memberi efek buruk pada branding kita.

Kedua: branding yang baik membutuhkan konsistensi. Logo yang kita desain harus ditemukan di semua upaya pemasaran, online (situs web, media sosial, tanda tangan email, dll.) Serta offline (brosur, kartu nama, artikel di majalah, dll.). Melihat logo yang sama di banyak tempat secara alami akan membantu pelanggan menumbuhkan rasa akrab, nyaman dan kedekatan dengan brand. Sebaliknya, menggunakan beberapa versi logo hanya mengundang kebingungan dan mengaburkan identitas logo yang kita punya.

jeroenvaneerden


04. Temukan inspirasi yang tepat


Karena logo Anda akan bermunculan dan dilihat, logo kita harus menonjol dan mengundang perhatian. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan melihat tren logo hari ini. Sebagai contoh, 2018 pasti dapat digambarkan sebagai tahun desain bold. Tahun 2019 tahunnya desain flat atau liquid.

Tahun ini apa? Tren nya adalah desain garis berjajar dengan tipografi kreatif dan penggunaan warna-warna cerah nan berani. Hal tadi bisa kita terapkan dalam logo kita. Maka lakukan riset tentang gaya desain kekinian. Knowledge is power. Jadi, cari informasi terbaru tentang apa yang lagi hangat.

Ada banyak ide dan inspirasi desain logo di luar sana, tetapi coba perluas eksplorasi kita lebih dalam. Dengan pinterest misalnya, isinya penuh dengan palet kreatif, tipografi, dan tata letak. Atau kita juga bisa lihat logo-logo yang ada di portofolio desainer profesional seperti di Dribbble atau Behance.

05. Letakkan nama brand di bagian tersorot

Logo punya dua jenis dasar. Yang pertama dikenal sebagai ikon (atau simbolik), karena hanya bergantung pada grafik atau gambar. Karena tidak menampilkan nama brand, logo jenis ini biasanya dipakai oleh sejumlah perusahaan besar yang sudah punya sejarah panjang dan identitas yang kuat (Lagi bayangin apel kegigit kan? hehe).

Jika bisnis anda adalah bisnis kecil- menengah, disarankan untuk memilih kategori kedua: logotype. Logo jenis ini masih menggunakan grafik, tetapi menambahkan nama brand di dalamnya. Karena ini urusannya dengan langsung nama brand kita, biasanya kita akan menemukan kebingungan.

Mau lebih banyak teks? di atas tulisan nama brand, kita mungkin ingin menambahkan tagline ke logo. Biasanya frasa pendek dan menarik yang menggambarkan karakter, produk, atau feeling. Contohnya McDonald: "I'm lovin it". Mau dibuat tagline atau bukan, itulah pertanyaannya. Beberapa tagline memang dibuat menarik (tadi waktu baca "I'm lovin it" pasti pakai nada kan?) dan melekat di hati semua orang. Tapi kadang kalimat tambahan ini dapat mempersulit hal-hal yang tidak perlu. Jadi pilih opsi ini jika memang benar-benar menambah bobot logo seperti menambah informasi, atau menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang brand kita.

06. Pilih font yang tepat


Secara harfiah, tipografi punya banyak makna, itu sebabnya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih font yang tepat untuk logo kita. Singkatnya, sederhanakan. Mampu menyeimbangkan antara font yang mudah dibaca serta unik dan menarik adalah seni yang bagus. Memang perlu cari yang bagus, tetapi pastikan teksnya tetap terbaca, tidak ada kompromi untuk hal ini. Cara cepat untuk memastikan apakah tulisan sudah cukup terbaca adalah dengan meminta pendapa ke teman-teman. Mintalah mereka membacanya melalui perangkat berbeda dengan ukuran yang bervariasi. Dengar masukan mereka lalu buat penyesuaian jika diperlukan.

Berapa jenis font yang boleh digunakan? Sangat direkomendasikan gunakan satu untuk nama brand, satu lagi untuk tagline jika ada. Pokoknya kedua font itu harus bisa hidup harmonis di dalam logo kita. Kalau perlu bantuan, bisa gunakan FontPair untuk mencari kombinasi yang pas antar font.

Photo credit: WiX


07. Pilih grafik / vektor yang sesuai


Sama seperti gambar, grafik bernilai ribuan kata. Bagian Inilah sebenarnya elemen utama dari logo dan yang akan menarik perhatian pelanggan. Jika kita memiliki produk atau layanan yang jelas (seperti fotografer) cari visual yang mewakili aktivitas tersebut (misalnya: kamera) dan gunakan sebagai ikon. Jika bisnis tersebut lebih abstrak atau tidak disertai dengan produk tertentu dan tidak berhubungan dnegan alat apapun, kita dapat menggunakan bentuk dan garis geometris untuk membuat grafik yang menarik secara visual.

Setelah Anda menemukan ikon yang tepat, mainkan ukurannya sehingga melengkapi nama brand (dan tagline). Kita ingin menemukan keseimbangan antara semua elemen yang berbeda pada logo, kita pasti mendapatkan hasil akhir yang harmonis.

08. Bermain dengan warna

Photo credit: Dribbble


Penggunaan warna dalam logo (tidak peduli basic apapun) adalah proses yang harus dipikirkan dengan cermat. Mengapa? Karena percaya atau tidak, warna memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan membangkitkan emosi tertentu dalam diri seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa “warna adalah faktor besar dalam pengenalan brand. Warna ciri khas dapat meningkatkan pengenalan brand hingga 80% ”. Misalnya, warna merah membangkitkan emosi kegembiraan dan kemudaan. Dan anda pasti paham bahwa brand besar seperti Netflix tentu tidak memilih warna ini secara tidak sengaja. Pastikan bahwa warna yang kita pilih memberikan pesan yang tepat melalui logo kita. Untuk membantu Anda, Wix's Logo Maker akan secara otomatis menyarankan array palet warna yang telah dikombinasikan yang dapat Anda aplikasikan dengan mudah ke logo Anda.

Bagaimana? Sudah cukup ilmunya? sekarang tinggal mengamalkan. Jangan lupa baca bismillah.

(Taira Sabo/WiX/Muslimgen)[no-sidebar]

No comments:

Powered by Blogger.